Terjemahan Kitab Nasaihul Ibad - Makna Pesantren || Sambungan Muqaddimah (Vol.2)

Terjemahan Kitab Nasaihul Ibad - Makna Pesantren || Sambungan Muqaddimah dan Maqalah 1-5
Nasaihul Ibad
Terjemahan Kitab Nasaihul Ibad - Makna Pesantren || Sambungan Muqaddimah.
( بسم ﷲ الرّحمٰن الرّحيم )
(Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang aku mulai akan kitab ini). Dan disunnahkan akannya basmalah di ketika memulai tiap-tiap urusan Yang Tidak Dianggap hina. Maka jika meninggalkan ia seseorang akannya Basmalah pada awalnya urusan niscaya mendatangkan Ia seseorang dengannya bismillah pada pertengahan nya urusan dengan ucapannya seseorang: "bismilahi fi Awalihi wa akhirihi".

(Bermula segala puji itu Sabit bagi Allah pada tiap-tiap keadaan) artinya masa yang sedikit ia masa atau yang banyak ia masa (dan pada segala waktu) dan bermula dia segala waktu itu masa-masa yang dibatasi. Dan bermula dia kata-kata waktu itu Sabit dari pada 'athaf kalimat yang khusus di atas kalimat yang umum.

(Dan bermula Rahmat) artinya kelembutan kasih sayang dari pada Allah dan dari selain-Nya Allah (itu Sabit di atas utusan-Nya Allah) kepada segenap makhluk (yaitu yang semulia-mulia makhluk)

Dan bermula dia makhluk itu tiap-tiap sesuatu yang dijadikan akannya sesuatu oleh Allah ta'ala di atas takdir/ ketentuan yang dihendaki akannya takdir oleh hikmah. (dan semulia-mulia dari segala makhluk) artinya makhluk hal keadaan mutlak atau yang ada di bumi.
Maka bermula dia kata-kata al-bariyat...>
>...itu Sabit dari pada 'athaf muradif/ kata sinonim atau dari pada 'athaf kalimat yang khusus di atas kalimat yang umum. Maka bermula penghulu kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam itu sebaik-baik makhluk seluruh mereka makhluk.

(Bermula ini) artinya pemahaman yang hadir dalam pikiran (itu beberapa pemberitahuan di atas mempersiapkan diri untuk hari kembali) artinya di atas mempersiapkan diri untuk tiba waktu kembali kepada Allah ta'ala. (Maka bahwa sungguh Sabit sebagian dari padanya) artinya beberapa pemberitahuan (itu perkara yang ada ia perkara itu 2) artinya 2 pasang 2 pasang (dan Sabit sebagian dari padanya beberapa pemberitahuan itu perkara yang ada ia perkara itu 3 hingga sempurna 10).

Dan bermula keseluruhan makalah itu 214. Bermula hadits-hadits itu 45 dan bermula sisanya itu Atsar/ ucapan sahabat . Dan bermula saya sekarang itu Saya berencana akan mengambil berkat dengan mendatangkan dua hadits yang mulia lagi yang tinggi:
(Maka bermula hadits yang pertama) itu telah meng-ijazahkan akan aku dengannya hadits yang pertama oleh Seorang yang sangat Alim yaitu Syekh Muhammad Al Khatib As Sammi kemudian Al Madani bermazhab Al Hambali. Dan bermula dia Muhammad itu bin Utsman bin Abbas bin Utsman, mengambil dari pada guru-gurunya Syekh Muhammad, halkeadaan hadis muttasil / yang bersambung hingga Abi Dzar Al Ghifari radhiyallahu 'anhu, mengambil dari pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada Ma/ Hadits yang meriwayat Ia Rasulullah akannya Hadits dari pada Rob-nya Rasulullah Azza Wa Jalla:

(Wahai hamba-Ku bahwa sungguh Aku itu telah Aku haramkan akan kezhaliman di atas diri-Ku. Dan Aku jadikan akannya kezhaliman Diantara Kalian akan sesuatu yang diharamkan. Maka janganlah kalian berbuat zalim.
Wahai hamba-Ku bermula tiap-tiap kalian itu tersesat kecuali orang-orang yang Aku beri petunjuk akannya seseorang, maka Mintalah petunjuk oleh kamu sekalian akan Aku, niscaya Aku beri petunjuk akan kalian.

Wahai hamba-Ku bermula tiap-tiap kalian itu orang yang lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan akannya seseorang, maka Mintalah makanan oleh kalian akan Aku, niscaya Aku beri makan akan kalian.
Wahai hamba-Ku bermula tiap-tiap kalian itu orang yang telanjang kecuali orang-orang yang Aku beri pakaian akannya seseorang, maka Mintalah pakaian oleh kalian akan Aku, niscaya Aku beri pakaian akan kalian.

Wahai hamba-Ku bahwa sungguh kalian  itu selalu kalian berbuat kesalahan di waktu malam dan siang dan bermula Aku itu aku beri ampun akan dosa-dosa sekalian, maka kalian Mintalah ampunan akan aku, niscaya aku beri ampun bagi kalian. 
Wahai hamba-Ku bahwa sungguh kalian itu tidak kalian sampai akan memudharatkan Ku, maka mudharatkanlah oleh kalian akan Aku. Dan tidak kalian sampai akan memberi manfaatk-Ku maka berilah manfaat oleh kalian akan Aku.

Wahai hamba-Ku jikalau bahwa sungguh orang yang awal dari kalian dan yang akhir dari kalian dan bangsa manusia dari kalian dan bangsa jin dari kalian itu adalah mereka itu Sabit di atas yang paling bertakwa hati seorang laki-laki dari kalian, niscaya tidak menambah oleh demikian kejadian pada Kekuasaan Ku akan sesuatu apapun.

Wahai hamba-Ku jikalau bahwa sungguh orang yang awal dari kalian dan yang akhir dari kalian dan bangsa manusia dari kalian dan bangsa jin dari kalian itu adalah mereka itu Sabit di atas yang paling durhaka hati seorang laki-laki, niscaya tidak mengurangi oleh demikian kejadian dari pada kekuasaan Ku akan sesuatu apapun.

Wahai hamba-Ku jikalau bahwa sungguh orang-orang awal dari kalian dan orang yang akhir dari kalian dan bangsa manusia dari kalian dan bangsa jin dari kalian itu berdirilah mereka pada satu tempat yang tinggi, maka meminta oleh mereka akan Aku, maka aku beri akan tiap-tiap manusia akan permintaannya manusia, niscaya tidak mengurangi oleh demikian kejadian dari apa saja yang ada disisi-Ku, kecuali sebagaimana berkuranglah...>

>...Jarum apabila dimasukkan akannya jarum akan laut.

Wahai hamba-Ku hanyasanya bermula dia tiap-tiap semua itu amalan kalian yang Aku hitung akannya amalan untuk kalian kemudian Aku balas akan kalian akannya amalan. Maka bermula Barang siapa yang mendapat ia seseorang akan kebaikan, niscaya maka hendaklah memuji ia seseorang akan Allah. Dan barang siapa yang mendapat ia seseorang akan selain demikian kebaikan, niscaya maka sungguh Jangan mencela ia seseorang kecuali akan dirinya seseorang.



(Dan bermula hadis yang kedua) itu telah mengijazah akan aku dengannya hadits yang kedua oleh ulama yang sangat Alim yaitu Said Ahmad al-murshafi Al misri, sesudah bahwa mengijazah akan aku dengannya hadits oleh Said Abdul Wahab bin Ahmad Farhat As Syafi'i, mengambil dari pada guru-gurunya Said Ahmad, halkeadaan hadis musalsal dengan orang-orang yang awal hingga Abdullah bin Umar bin 'Ash, mengambil dari pada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam akan bahwa sesungguhnya Abdullah itu berkata ia Abdullah:

(Bermula orang-orang yang penyayang itu akan disayangi akan mereka oleh Allah Ar-Rahman yang maha suci Ia Allah dan Maha Tinggi Ia Allah. Sayangilah oleh kamu sekalian akan Siapa saja yang ada di bumi niscaya menyayangi akan kalian oleh siapa saja yang ada di langit). 
Dan bermula makna itu bermula orang-orang yang penyayang bagi siapa saja yang ada di bumi mulai dari keturunan nabi Adam dan semua hewan yang tidak diperintahkan dengan membunuhnya hewan, dengan berbuat baik kepada mereka anak Adam dan hewan, niscaya berbuat baik oleh Allah Ar-Rahman kepada mereka orang penyayang.

Sayangilah oleh kamu sekalian akan siapa saja yang kalian sanggup akan bahwa kalian sayangi akannya siapa saja mereka dari pada semua golongan makhluk-Nya Allah ta'aala, sekalipun ada ia makhluk itu bukan yang berakal, dengan kasih sayang di atas mereka makhluk dan dengan doa kalian bagi mereka makhluk dengan rahmat dan ampunan, niscaya menyayangi akan kalian oleh malaikat dan oleh man/ Allah yang bermula kasih sayang-Nya Allah itu mengumumi bagi penghuni langit, yang bermula mereka ahli langit itu lebih banyak dari pada penghuni bumi.

Dan tidak boleh bagi seseorang oleh bahwa berdoa ia seseorang...>
>... bagi sekalian Orang muslimin dengan keampunan sekalian dosa-dosa mereka muslimin atau berdoa ia seseorang bagi orang fakir dengan seumpama 100 Dinar dan tiadalah baginya orang fakir itu Cara yang menjadi mudah dari padanya cara oleh demikian 100 Dinar, dan berkata ia seorang: bermula ini itu Sabit sebagian dari kasih sayang kepada makhluk. (Kenapa tidak boleh?) karena bahwa sesungguhnya demikian keadaan itu menyalahi bagi nash-nash syariat.

Dimimpikan orang akan Imam Al Ghazali dalam sebuah tidur, maka ditanyakan baginya Imam Ghazali: bermula Apa itu yang diperbuat oleh Allah kepadamu ? Menjawab ia Imam Ghazali: mendirikan Ia Allah akan aku di hadapan-Nya Allah dan berfirman Ia Allah kepadaku: dengan apa engkau menghadap di atasku ?. Ceroboh lah aku, aku sebut akan semua amalan-amalan ku.

Maka berfirmanlah Allah: tidak aku terima akannya amalan. Dan hanyasanya aku terima dari pada mu Pada suatu hari hinggaplah lalat diatas tempat tinta pulpen mu supaya bahwa meminum ia lalat dari padanya tinta, padahal bermula engkau itu sedang engkau menulis, maka engkau tinggal akan tulisan sehingga mengambil ia lalat akan bahagianya lalat, karena sayang dengan nya lalat. Kemudian berfirman Ia Allah ta'ala: lewatkanlah oleh kalian dengan hambaku ini ke surga.

Dan Sabit pada sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yaitu "yarhamukum" itu dua riwayat. Bermula keduanya riwayat itu jazam di atas bahwa sesungguhnya "yarham itu jawab Amar. Dan itu Rofa' di atas bahwa sesungguhnya "yarhamu" itu kalimat doa. Dan bermula rofa' itu lebih utama karena bahwa sungguh doanya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam itu tidak ditolakkan.
Dan Sabit sebahagian dari pada sebab-sebab Husnul Khotimah/ baik pengakhiran itu merutinkan di atas ini doa. Dan bermula dia doa itu: "Ya Allah... muliakanlah oleh-Mu akan ini umat Nabi Muhammad dengan bagus orang-orang yang kembali kepada-Mu, pada dua negeri, akan sebagai memberi kemuliaan bagi orang yang engkau jadikan akannya seseorang bagian dari pada umatnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Dan Sabit sebagian dari padanya sebab-sebab Husnul Khotimah itu merutinkan di atas ini doa diantara shalat sunat subuh dan fardhunya subuh . Dan bermula dia doa itu: "Ya Allah... ampunilah oleh-Mu bagi umat penghulu kami Nabi Muhammad".

"Ya Allah... rahmatilah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad". 
"Ya Allah... tutupilah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad". 
"Ya Allah... cukupkanlah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad".
"Ya Allah... baguskanlah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad". 
"Ya Allah... berilah kesehatan oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad".
"Ya Allah... peliharalah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad". 

"Ya Allah... Kasihilah oleh-Mu akan umat penghulu kami Nabi Muhammad akan sebagai kasih sayang yang mengumumi, wahai Tuhan sekalian alam".
"Ya Allah... ampunilah oleh-Mu bagi umat penghulu kami Nabi Muhammad, akan sebagai keampunan yang mengumumi, wahai Tuhan sekalian alam". 
"Ya Allah... berilah jalan keluar masalah dari pada umat penghulu kami Nabi Muhammad akan sebagai jalan keluar yang segera, wahai Tuhan sekalian alam".

Dan Sabit sebagian dari padanya sebab-sebab Husnul Khotimah itu merutinkan ini doa. Dan bermula dia doa itu: "Wahai Tuhan tiap-tiap sesuatu, demi kekuasaan -Mu di atas tiap-tiap sesuatu. Berilah oleh-Mu keampunan bagiku pada tiap-tiap sesuatu, dan janganlah Engkau pertanyakan akan aku dari pada tiap-tiap sesuatu, dan janganlah Engkau hisab akan aku pada tiap-tiap sesuatu, dan berilah oleh-Mu akan aku akan tiap-tiap sesuatu". Selesailah do'a. 
Selanjutnya Ngaji kitab Nashaihul ibad via video rekaman makna pesantren

Aplikasi untuk edit foto & logo tercanggih buat android.. wajib punya nih >>canva
Kritik dan saran kami tunggu. Terimakasih... salam santri indonesia.

Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab Musytarikah jad wal ikhwah dan Akdariyah

Matan al Rohbiyah Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab, Musytarikah, jad wal ikhwah dan Akdariyah ...