Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab Musytarikah jad wal ikhwah dan Akdariyah

Terjemahan kitab | matan al rohbiyah | ilmu fadaidh
Matan al Rohbiyah
Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab, Musytarikah, jad wal ikhwah dan Akdariyah

Sambungan Bab Hijab;
وَيَفْضُلُ ابْنُ الأُمِّ بِالإِسْقَاطِ ♣ بِالْجَدِّ فَافْهَمْهُ عَلَى احْتِيَاطِ
Dan melebihilah lagi anak laki-laki dari ibu dengan digugurkan dengan sebab ada kakek. Maka fahamilah oleh mu akannya pembahasan di atas berhati-hati.
  • Anak laki-laki dari ibu, maksudnya adalah saudara tiri laki-laki si mayit yang seibu dengan mayit tapi lain bapak, abang tiri si mayit atau adik tirinya yang laki-laki.
وَبالْبَنَاتِ وَبَنَاتِ الإِبْنِ ♣ جَمْعاً وَوِحْدَاناً فَقُلْ لي زِدْنِي
Dan (gugur juga saudara tiri) dengan sebab ada anak-anak perempuan dan anak-anak perempuan dari anak laki-laki halkeadaan mereka itu berkumpul atau sendiri. Maka katakanlah oleh mu bagi ku: tambahkanlah oleh mu akan aku.
  • Anak perempuan dari anak laki-laki maksudnya adalah cucu perempuan si mayit yang lahir dari anak laki-laki si mayit.
ثُمَّ بَنَاتُ الإِبْنِ يَسْقُطْنَ مَتَى ♣ حَازَ الْبَنَاتُ الثُّلُثَيْنِ يَا فتَى
Kemudian bermula anak-anak perempuan dari anak laki-laki itu gugurlah mereka (anak perempuan dari anak laki-laki) kapan-kapan memperolehlah anak-anak perempuan akan 2/3, wahai pemuda penuntut ilmu.
  • Anak perempuan memperoleh 2/3 bila ada dua orang atau lebih. Bila hanya satu orang maka memperoleh 1/2.
إِلاَّ إذَا عَصَّبَهُنَّ الذَّكَرُ ♣ مِنْ وَلَدِ الابْنِ عَلَى مَا ذَكَرُوا
Kecuali (baru tidak gugur lagi) bila dijadikan ashabah akan mereka (banatul ibni/cucu perempuan dari anak laki-laki) oleh pihak laki-laki dari pada anak dari anak laki-laki. Bardasarkan ma/penjelasan yang telah disebutkan oleh mereka para ulama.

وَمِثْلُهُنَّ الأَخَوَاتُ اللاَّتِي ♣ يُدْلِيْنَ بِالْقُرْبِ مِنْ الْجِهَاتِ
Dan bermula seumpama mereka (anak perempuan) itu saudara-saudara perempuan allati yang bersambunglah mereka dengan kerabat dekat dari semua arah (seibu dan sebapak).

إذَا أَخَذْنَ فَرْضَهُنَّ وَافِيَا ♣ أَسْقَطْنَ أَوْلاَدَ الأَبِ الْبَوَاكِيَا
Apabila mengambil oleh mereka (saudara perempuan) akan bahagian mereka halkeadaan sempurna, niscaya menggugurkan oleh mereka akan anak-anak dari bapak yang menangis.
  • Anak bapak maksudnya adalah saudara tiri si mayit yang sebapak dengan mayit tapi lain ibu. Maka mereka juga digugurkan sebab ada saudara kandung si mayit yang seibu sebapak.
وَإِنْ يَكُنْ أَخٌ لَهُنَّ حَاضِرَا ♣ عَصَّبَهُنَّ بَاطِناً وَظَاهِرَا
Dan jika ada saudara laki-laki bagi mereka (anak dari bapak) itu yang hadir, niscaya menjadikan ashabah ia saudara laki-laki akannya anak bapak pada batin dan zahir.

وَلَيْسَ ابْنُ الأَخِ بِالْمُعَصِّبِ ♣ مَنْ مِثْلَهُ أَوْ فَوْقَهُ في الْنَّسَبِ
Dan tiadalah anak laki-laki dari saudara laki-laki itu yang menjadikan ashabah akan man/orang yang setaranya (ibnu akhi) atau yang di atasnya (ibnu akhi) pada garis keturunan.

BAB MUSYTARIKAH
وَإِنْ تَجِدْ زَوْجاً وَأمّاً وَرِثَا ♣ وَإِخْوةً للأُمِّ حَازُوا الثُّلُثَا
وَإِخْوَةً أَيْضاً لأُمٍّ وَأَبِ ♣ واَسْتَغْرَقُوا المَالَ بِفَرْضِ النُّصُبِ
فَاجْعَلْهُمُ كُلَّهُمُ لأُمِّ ♣ وَاجْعَلْ أَبَاهُمْ حَجَراً فِي الْيَمِّ

Dan jika engkau dapati akan (ahli waris) seorang suami dan ibu yang mendapat warisanlah keduanya, dan (engkau dapati) akan saudara seibu (lain bapak) yang memperoleh mereka akan 1/3, 
dan (engkau dapati) akan saudara juga yang seibu dan sebapak, dan menghabiskan oleh mereka (saudara seibu sebapak) akan harta dengan kadar bagian.
Niscaya maka jadikanlah oleh mu akan mereka (saudara seibu sebapak) tiap-tiap mereka (seperti saudara) bagi seibu. Dan jadikanlah oleh mu akan bapak mereka (saudara seibu sebapak) akan (seumpama) batu di dalam laut.

وَاقْسَمْ عَلَى الإِخْوَةِ ثُلْثَ التَّركَهْ ♣ فَهذِهِ الْمَسْأَلَةُ الْمُشَرَّكَه
Dan bagikanlah oleh mu di atas saudara akan 1/3 dari harta peninggalan. Maka bermula ini masalah itu MUSYTARIKAH.

BAB JAD WAL IKHWAH
وَنَبْتَدِي الآنَ بِمَا أَرَدْنَا ♣ فِي الْجَدِّ وَالإِخْوَةِ إِذ وَعَدْنَا
Dan kami mulai sekarang dengan ma/penjelasan yang kami maksud pada kakek dan saudara ketika kami berjanji (pada bab 1/6)

فَأَلْقِ نَحْوَ مَا أَقُولُ السَّمْعَا ♣ وَاجْمَعْ حَوَاشِي الْكَلِمَاتِ جَمْعَا
Maka campakkanlah oleh mu akan pendengaran akan arah ma/ucapan yang aku katakan. Dan himpunlah oleh mu akan ujung-ujung kalimat akan sebagai kumpulan.

وَاعْلَمْ بِأَنَّ الْجَدَّ ذُو أَحْوَالِ ♣ أُنْبِيك عَنْهُنَّ عَلَى التَّوالِي
Dan ketahuilah oleh mu dengan bahwa sungguh kakek itu mempunyai beberapa keadaan yang akan ku beri tahu akan engkau darinya keadaan di atas beriringan.

يُقَاسِمُ الإِخْوَةَ فِيهِنَّ إِذا ♣ لَمْ يَعُدِ الْقَسْمُ عَلَيْهِ بِالأَذَى
Yang saling berbagi ia kakek akan saudara padanya beberapa keadaan bila tidak kembalilah pembagian di atasnya kakek dengan menyakiti.
  • Menyakiti maksudnyadnya mengurangi bagian kakek dari yang seharusnya menurut furudhul muqaddarah.
فَتَارَةً يَأخُذُ ثلْثاً كَامِلاَ ♣ إِنْ كَانَ بِالْقِسْمَةِ عَنْهُ نَازِلاَ
Maka pada satu kali keadaan mengambil ia kakek akan 1/3 yang sempurna jika aha ia kakek dengan pembagian tersebut darinya 1/3 itu yang menempati.

إِنْ لَمْ يَكُنْ هُنَاكَ ذُو سِهَامِ ♣ فَاقْنَعْ بإِيضَاحِي عَنِ اسْتِفْهَام
Juga jika tidak adalah di sana itu orang yang mempunyai bagian. Maka memalah oleh mu dengan penjelasan ku dari pertanyaan.

وَتَارَةً يَأْخُذُ ثلثَ الْبَاقِي ♣ بَعْدَ ذَوِي الْفُرُوضِ وَالأَرْزَاقِ
Dan pada satu kali keadaan mengambil ia kakek aka 1/3 dari sisa sesudah orang-orang yang mempunyai kadar bagian dan rizki.

هذَا إِذَا مَا كَانَتِ الْمُقَاسَمَهْ ♣ تُنْقِصُهُ عْنْ ذَاكَ بِالمزَاحَمَه
Bermula ini penjelasan itu bila tidak adalah pembagian itu mengurangi ia pembagian akannya kakek dari demikian bagian seharusnya dengan berebutan.

وَتَارَةً يَأْخُذُ سُدْسَ الْمَالِ ♣ وَلَيْسَ عَنْهُ نَازِلاً بِحَالِ
Dan pada satu kali keadaan mengambil ia kakek akan 1/6 harta dan tiada ia kakek dari padanya 1/6 itu yang menempati dengan keadaan lain.

وَهْوَ مَعَ الإِنَاثِ عْنْدَ الْقَسْم ♣ مِثْلُ أَخٍ في سَهْمِهِ وَالْحُكْمِ
Dan bermula dia kakek beserta perempuan di ketika pembagian itu umpama saudara laki-laki pada bagiannya dan hukumntmya...

إلاَّ مَعَ الأُمِّ فَلاَ يَحْجُبُهَا ♣ بَلْ ثُلُثُ الْمَالِ لَهَا يَصْحَبُهَا
Kecuali beserta ibu. Maka tidak menghijab/menghalangi ia kakek akannya ibu, akan tetapi bermula 1/3 harta itu sabit baginya ibu yang mengiringi ia kakek akannya ibu.

واحْسُب بَنِي الأَبِ لَدَى الأَعْدَادِ ♣ وَارْفُضْ بَنِي الأُمِّ مَعَ الأَجْدَادِ
Dan hitunglah oleh mu akan anak laki-laki dari bapak (lain ibu) di ketika ada beberapa. Dan gugurkanlah akan anak laki-laki dari ibu (lain bapak) beserta kakek.

وَاحْكُمْ عَلَى الإِخْوَةِ بَعْدَ الْعَدِّ ♣ حُكْمُكَ فِيهِمْ عِنْدَ فَقْدِ الْجَدِّ
Dan hukumilah oleh mu di atas saudara sesudah hitung akan (seperti) hukum engkau pada mereka saudara di ketika tiada kakek.

BAB AKDARIYAH
والأُخْتُ لاَ فَرْضَ مَعَ الْجَدِّ لَهَا ♣ فِيمَا عَدَا مَسْأَلَةٍ كَمَّلَهَا
زَوْجٌ وَأُمٌّ وَهُمَا تَمَامُهَا ♣ فَاعْلَمْ فَخَيْرُ أُمَّةٍ عُلاَّمُهَا
Dan bermula saudara perempuan itu tiada jenis kadar bagian beserta kakek baginya saudara perempuan pada ma/keadaan selain masalah yang disempurnakan akannya masalah...
oleh seorang suami dan ibu. Dan bermula keduanya suami dan ibu itu kesempurnaannya masalah. Maka ketahuilah oleh mu karena bermula sebaik-baik umat itu yang alim-alimnya umat.

تُعَرَفُ يَا صَاح بِالأَكْدَرِيَّهْ ♣ وَهْيَ بِأَنْ تَعْرِفَهَا حَرِيَّهْ
فَيُفْرَضُ النِّصْفُ لهَا والسُّدْسُ لَهْ ♣ حَتَّى تَعُولَ بِالْفُرُوضِ الْمُجْمَلَهْ
Dikenalkan wahai sahabat ku dengan istilah AKDARIYAH. Dan bermula dia akdariyah dengan bahwa engkau ketahui akannya akdariyah secara hakikat...
itu maka dikadarkan bagian 1/2 baginya saudara perempuan dan 1/6 baginya kakek sehingga engkau meng-aul dengan kadar bagian-bagian yang berhimpun.

ثُمَّ يَعُوْدَانِ إِلَى الْمُقَاسَمَهْ ♣ كَما مَضَى فَاحْفَظْهُ اشْكُرْ نَاظِمَهْ
Kemudian kembalilah keduang 1/2 dan 1/6 kepada pembagian sebagaimana ma/penjelasan yang telah lalu ia penjelasan. Maka hafallah oleh mu akannya penjelasan. Berterimakasihlah oleh mu akan penyusun pembahasan (dengan mendoakan beliau).

Selanjutnya  Bab Hisab>>
Kunjungi daftar isi terjemahan matan rahbiyah lengkap di sini>>
Kritik dan masukan kami tunggu selalu. Terimakasih. Semoga berkah.

Mau Jago Qa'edah...? Download Kitabul Qawa'id PDF - Kitab Ushul Fiqh Tentang Qa'idah Qa'idah Lengkap (Makna Pesantren)

Download Kitabul Qawa'id PDF - Kitab Ushul Fiqh Tentang Qa'idah Qa'idah Lengkap (Makna Pesantren)
Download Kitabul Qawa'id PDF - Kitab Ushul Fiqh Tentang Qa'idah Qa'idah Lengkap

Langsung saja Temen-temen... untuk mendownload kitab ini klik tombol download di bawah ini, setelah terbuka lamannya langsung deh pilih mau download jilid 1, 2, 3, atau 4.

Penting...:
Bila Hanphone temen-temen tidak bisa buka file PDF, temen-temen harus mendownload terlebih dahulu aplikasi pendukungnya seperti WPS OFFICE atau yang sejenisnya.

عنوان الكتاب: كتاب القواعد
 المؤلف: أبو بكر بن محمد عبد المؤمن تقي الدين الحصني
 المحقق: عبد الرحمن بن عبد الله الشعلان - جبريل بن محمد بن حسن البصيلي
 حالة الفهرسة: مفهرس فهرسة كاملة
 سنة النشر: 1418 - 1997
 عدد المجلدات: 4

 رقم الطبعة: 1
 عدد الصفحات: 1758
 الحجم (بالميجا): 30
 نبذة عن الكتاب: - تحقيق هذا الكتاب هو رسالتنان علميتان لنيل درجة الماجستير
 تاريخ إضافته: 29 / 10 / 2018
 شوهد: 12224 مرة
Gunakan browser Google Chrome agar hasil lebih maksimal dan tidak ada halaman yang hilang.
Terimakasih temen-temen, semoga berkah dan Salam Santri Indonesia..

Download Durarul Lawami' fi Syarh Jam'ul Jawami' PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)

Download Durarul Lawami' fi Syarh Jam'ul Jawami' PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)
Download Durarul Lawami' fi Syarh Jam'ul Jawami' PDF - Kitab Ushul Fiqh PDF

Langsung saja temen-temen didownload kitab PDF nya dengan cara klik tombol download di bawah ini dan langsung pilih jilid 1, 2, 3, 4, 5 atau Wajihahnya:

Penting...!
Oiya temen-temen... bila hp anda tidak bisa buka file pdf, saya sarankan temen-temen harus mendownload terlebih dahulu aplikasi pendukung PDF di handphone, seperti WPS OFFICE atau lainnya.

عنوان الكتاب: الدرر اللوامع في شرح جمع الجوامع
 المؤلف: أحمد بن إسماعيل الكوراني شهاب الدين
 المحقق: سعيد بن غالب كامل المجيدي
 حالة الفهرسة: مفهرس فهرسة كاملة
 الناشر: الجامعة الإسلامية بالمدينة
 سنة النشر: 1429 - 2008
 عدد المجلدات: 5

 عدد الصفحات: 2338
 الحجم (بالميجا): 35
 نبذة عن الكتاب: - رسالة دكتوراة بالجامعة الإسلامية بالمدينة المنورة
 تاريخ إضافته: 14 / 11 / 2018
 شوهد: 12613 مرة
Gunakan browser Google Chrome agar hasil lebih maksimal.
Terimakasih temen-temen... 

Download Sifatul Mufti Wa Mustafti PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)

Download Sifat Mufti dan Mustafti PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)
Download Kitab Sifatul Mufti Wa Mustafti PDF - Kitab Ushul Fiqh PDF

Nggak banyak bacot sobat, langsung saja klik tombol download di bawah ini untuk mendownload kitab Sifatul Mufti wa Mustafti file PDF nya:

Dan klik tombol download di bawah ini untuk file Maktabah Syamilah-nya setelah terbuka lamannya langsung klik tombol yang bergambar icon buku:

Atau bisa juga langsung mengunjungi Maktabah Waqfiyyah sebagai rujukan resmi kami di sini>> Maktabah Waqfeya


Warning...!
Kalau Hp sobat tidak bisa buka file PDF, saran saya download dulu aplikasi WPS OFFICE di Play Store, Insyaallah jadi lebih canggih.

( عنوان الكتاب : صفة المفتي والمستفتي = صفة الفتوى والمفتي والمستفتي (ت: أبو جنة
 المؤلف : أحمد بن حمدان بن شبيب بن حمدان الحراني الحنبلي نجم الدين
 المحقق : مصطفى بن محمد صلاح الدين بن منسي القباني أبو جنة الحنبلي
 حالة الفهرسة : مفهرس فهرسة كاملة
 سنة النشر : 1436 - 2015
 عدد المجلدات : 1

 رقم الطبعة : 1
 عدد الصفحات : 429
 الحجم (بالميجا) : 7
 تاريخ إضافته : 15 / 11 / 2018
 شوهد : 7532 مرة
 رابط التحميل من موقع Archive

Terimakasih sobat, semoga berhasil dan berkah.
@Salam Santri Indonesia 

Download Ibhaj Fi Syarh Minhajul Ushul PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)

Download Ibhaj Fi Syarh Minhajul Ushul PDF - Kitab Ushul Fiqh (Makna Pesantren)
Download Ibhaj Fi Syarh Minhajul Ushul PDF- Kitab Ushul Fiqh PDF

Langsung saja sobat tanpa basa basi klik tombol download dibawah ini untuk download kitab Ibhaj Fi Syarh Minhajul Ushul file PDF:

Dan klik tombol download di bawah ini untuk file maktabah syamilah:
setelah terbuka laman Maktabah Syamilah langsung saja sobat klik tombol yang gambar buku, terdownload deh...!

Atau bisa juga kunjungi link Maktabah Waqfiyyah sebagai link sumber resmi kami di sini>>

Warning...!
Bila handphone sobat tidak bisa membuka file PDF saya sarankan download terlebih dahulu aplikasi WPS OFFICE di Playstore

( عنوان الكتاب: الإبهاج في شرح المنهاج شرح على منهاج الوصول إلى علم الأصول للقاضي البيضاوي (ط. دبي
 المؤلف         : تقي الدين السبكي؛ علي بن عبد الكافي بن علي بن تمام السبكي الأنصاري الخزرجي، أبو الحسن، تقي الدين - رابط التحميل من موقع Archive


Semoga berhasil sobat... Terimakasih dan Salam Santri Indonesia.

Terjemahan Syarah Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmil Bayan | Hasyiyah as-Shawi - Makna Pesantren || Pembagian Majaz dan Majaz Isnadi (Bag.2)

Syarah Tuhfatul Ikhwan fii Ilmi Al-Bayan
Gunakan browser google chrome untuk hasil lebih maksimal.
(Ketahuilah oleh mu) Diperintahkan dengan mengetahui karena mengajak di atas mengetahui ma/pembahasan yang akan datang ia pembahasan.

(Bahwa sungguh majaz) Bermula dia majaz itu suatu lafadz yang berserikat makna antara majaz aqli dan majaz lughawi, itu yang Mufrad ada ia majaz lughawi atau itu yang murakkab. Dan bermula dia kata majaz pada Asal itu timbangan "Maf'alun". Maka bermula asalnya kata majaz itu "Majwazun", dipindahkan akan harkat "'ain fi'il" kepada "Fa fi'il" yang sebelumnya "'ain fi'il", kemudian diubahkan akannya "ain fi'il" akan huruf Alif, sama seperti kata "Maqalun".

Bermula dia kata majaz itu dari kata-kata "Jaza al-makana - yajuzuhu" yaitu apabila melewati ia seseorang akannya tempat. Maka bermula dia kata majas itu masdar Mimi yang bermula maknanya kata majaz itu melewati dengan makna berpindah.
Dan bermula dia majaz dengan ini makna itu mengumumi ia majaz akan majaz aqli dan selainnya majaz Aqli. Maka ada ia majaz itu yang tinggal di atas makna masdarnya majas.

Dan dipakaikan akannya kata majaz di atas makna suatu kalimat yang melampaui atau yang di lampaukan dengannya kalimat. Maka adalah maksud dari padanya kata majaz itu isim fa'il atau itu Isim maf'ul.
Dan bermula ini itlaq/pemakaian makna, dia pemakaian makna itu yang masyhur lagi yang terbayang di ketika itlaq/ tanpa kaid.
(Itu adakala bahwa ada ia majaz itu Sabit pada isnad). Dan bermula dia isnad itu menggabungkan satu kalimat, walau ada ia kalimat itu pada hukum, kepada kalimat yang lain di atas segi bisa memberi faedah ia penggabungan kalimat. Dan bermula perkataan kami: "sekalipun pada hukum" itu untuk memasukkan Ma/ rangkaian lafadz yang dipalingkan akannya rangkaian lafadz menjadi suatu kalimat, sekalipun ada ia rangkaian lafadz itu jumlah. Bermula demikian itu seumpama: "bermula si Said itu telah berdiri lah bapaknya Zaid".

(Dan adakala) bahwa ada ia majaz (itu Sabit pada satu kalimat) Dan bermula dia kalimat itu satu perkataan yang tunggal, itu Isim ada ia kalimat atau itu fi'il atau itu huruf. (Dan adakala) bahwa ada ia majaz (itu Sabit pada kalimat murakkab/ yang disusunkan) Bermaksud ia pengarang akan murakkab yang isnadi.






Selanjutnya>>
Pasti terjemahan ini masih banyak kurangnya, oleh karena itu kritik dan sarannya kami tunggu ikhwan sekalian. Terimakasih.

Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Hasyiyah As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah (Bag.1)

Terjemahan syarh Tuhfatul Ikhwan | Hasyiyah As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan | Makna Pesantren Lengkap | Khutbah dan Muqaddimah
Hasyiyah Shawi 'ala Syarh Tuhfatul Ikhwan
Fi Ilmi al-Bayan
بسم ﷲ الرّحمٰن الرّحيم
"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang aku mulai akan kitab ini".
Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Syarh As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah
Bermula segala puji itu Sabit milik Allah karena apa saja yang telah memberi nikmat Ia Allah dari pada penjelasan dan memberi Ilham Ia Allah dari pada penguraian. 
Dan bermula rahmat dan sejahtera itu Tsabit di atas penghulu sekalian manusia. Dan rahmat sejahtera pula itu Sabit di atas keluarganya Nabi dan sahabat-sahabatnya Nabi (yaitu) para imam-imam yang seperti bendera.

Dan sesudahnya Basmalah, Hamdalah, shalawat dan salam, niscaya maka bermula ini penjelasan itu syarahan yang halus di atas Risalah yang aku jadikan akannya risalah pada menjelaskan majaz dan tasybih dan kinayah dengan memperjelas maknanya tiap-tiap dan mengupas semua kalimatnya tiap-tiap.

Maka aku berkata, dan Sabit hanya dengan Allah itu Taufiq, hal keadaan aku itu yang mengharap dari pada-Nya Allah Ta'ala akan bahwa memberi tuntunan Ia Allah dengan kita akan yang paling bermanfaat dari pada jalan;

("Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bermula segala puji itu Sabit milik Allah") memulai ia pengarang dengan keduanya Hamdalah dan Basmalah akan ini Risalah karena mengikuti dengan kitab yang mulia, dan karena beramal dengan 2 hadits Basmalah dan Hamdalah yang sudah maklum keduanya. Dan karena demikian alasan meninggalkan ia pengarang akan huruf peng-'athaf, karena memberitahu di atas bahwa sungguh tiap-tiap dari pada keduanya Basmalah dan Hamdalah itu yang diqasadkan dengan permulaan.


Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Syarh As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah
(Dan bermula rahmat dan sejahtera itu Sabit di atas Rasulullah). Bermula makna itu: dan aku menuntut dari pada Allah akan bahwa memberi Rahmat Ia Allah dan memberi kesejahteraan Ia Allah di atas utusan-Nya Allah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam . 

Dan Bermula "shalah" pada bahasa itu doa dengan kebaikan, maka apabila disandarkan akannya "shalah" kepada Allah ta'aala, niscaya adalah maknanya shalah itu menyempurnakan nikmat dan besar kedudukan. Dan karena ini makna, terkhusus dengannya shalah oleh para nabi dan Malaikat. Maka tidak dituntutkan akannya shalah bagi selain mereka nabi dan Malaikat, kecuali karena mengikut. Dan bermula kata "as-salamu" itu penghormatan.
(Dan bermula ini) artinya isi karangan yang hadir dalam pikiran, artinya akal, mempertempatkan ia pengarang akannya isi karangan pada tempat sesuatu yang dapat diIndrakan, dengan segi sama-sama pasti. Maka mengisyarat ia pengarang kepadanya isi karangan dengan perkataannya pengarang "hadzihi". 

(itu risalah yang halus) artinya yang kecil sekali, (pada menjelaskan majaz) hal keadaan mutlak (dan) pada menjelaskan (tasybih dan) pada menjelaskan (kinayah di atas jalan singkat) artinya di atas jalan singkat. Dan bermula dia "ikhtishar" itu mengurangi lafadz beserta banyak maknanya.


Dan di atas Jalan meringkas di atas sebagian pembagian-pembagian dan di atas pendapat suatu kaum, Karena untuk mendekatkan pemahaman bagi pemula. (Aku namai akannya syarahan akan "Tuhfah") artinya hadiah yang dipersiapkan (bagi saudara-saudara) bermula dia kata "Ikhwan" itu jamak "akhun". 

Dan dijamakkan akan kata "akhun" pula di atas kata "Ikhwah", kecuali bahwa sesungguhnya kata "Ikhwan" itu mencakupi ia kata "ikhwan" akan makna "ikhwan" pada jamak "akhun" dengan makna sahabat, dan mencakupi akan makna "ikhwah" pada jamak kata "akhun" dari pada keturunan. 

(semoga melipatgandakan) artinya memperbanyak (oleh Allah bagiku dan bagi mereka sekalian saudara) akan balasan pahala. Bermula dia kata "ujur" itu jamak "ajrun". Dan bermula dia "ajrun" Itu kadar dari pada balasan pada bandingan amal perbuatan, (dan akan memberi kebaikan). bermula dia kata "Ihsan" itu 'athaf kalimat yang umum di atas kalimat yang khusus.

Dan Tsabit padanya kata "lipat ganda..." itu mengisyarah kepada bahwa sungguh hamba itu tidak berhak ia Hamba di atas Allah Ta'ala akan sesuatu apapun pada membandingkan amalnya hamba, berdasarkan di atas bahwa sesungguhnya hamba itu tiada jenis perbuatan apapun baginya Hamba pada hakikat. ("Dan bermula Allah itu yang menciptakan Ia Allah akan kalian dan akan apa saja yang kalian perbuat), sekalipun mengucap salam ia seseorang, tidak dihitungkan di atas-Nya Allah ta'ala dari padanya seseorang akan satu manfaat pun. Maha Tinggilah Allah dari pada demikian mengambil manfaat, akan sebagai ketinggian lagi Yang Maha Besar. Maka Bagaimana sah lah pendapat dengan wajib berbuat baik yang sabit dari padanya berbuat baik itu balasan pahala ?.

Selanjutnya>>
Terimakasih sahabat sekalian. Mohon Kritik dan sarannya ya. Salam santri Indonesia 😎

Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab Musytarikah jad wal ikhwah dan Akdariyah

Matan al Rohbiyah Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab, Musytarikah, jad wal ikhwah dan Akdariyah ...