Tampilkan postingan dengan label Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Shawi Bayan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Shawi Bayan. Tampilkan semua postingan

Terjemahan Syarah Tuhfatul Ikhwan Fi Ilmil Bayan | Hasyiyah as-Shawi - Makna Pesantren || Pembagian Majaz dan Majaz Isnadi (Bag.2)

Syarah Tuhfatul Ikhwan fii Ilmi Al-Bayan
Gunakan browser google chrome untuk hasil lebih maksimal.
(Ketahuilah oleh mu) Diperintahkan dengan mengetahui karena mengajak di atas mengetahui ma/pembahasan yang akan datang ia pembahasan.

(Bahwa sungguh majaz) Bermula dia majaz itu suatu lafadz yang berserikat makna antara majaz aqli dan majaz lughawi, itu yang Mufrad ada ia majaz lughawi atau itu yang murakkab. Dan bermula dia kata majaz pada Asal itu timbangan "Maf'alun". Maka bermula asalnya kata majaz itu "Majwazun", dipindahkan akan harkat "'ain fi'il" kepada "Fa fi'il" yang sebelumnya "'ain fi'il", kemudian diubahkan akannya "ain fi'il" akan huruf Alif, sama seperti kata "Maqalun".

Bermula dia kata majaz itu dari kata-kata "Jaza al-makana - yajuzuhu" yaitu apabila melewati ia seseorang akannya tempat. Maka bermula dia kata majas itu masdar Mimi yang bermula maknanya kata majaz itu melewati dengan makna berpindah.
Dan bermula dia majaz dengan ini makna itu mengumumi ia majaz akan majaz aqli dan selainnya majaz Aqli. Maka ada ia majaz itu yang tinggal di atas makna masdarnya majas.

Dan dipakaikan akannya kata majaz di atas makna suatu kalimat yang melampaui atau yang di lampaukan dengannya kalimat. Maka adalah maksud dari padanya kata majaz itu isim fa'il atau itu Isim maf'ul.
Dan bermula ini itlaq/pemakaian makna, dia pemakaian makna itu yang masyhur lagi yang terbayang di ketika itlaq/ tanpa kaid.
(Itu adakala bahwa ada ia majaz itu Sabit pada isnad). Dan bermula dia isnad itu menggabungkan satu kalimat, walau ada ia kalimat itu pada hukum, kepada kalimat yang lain di atas segi bisa memberi faedah ia penggabungan kalimat. Dan bermula perkataan kami: "sekalipun pada hukum" itu untuk memasukkan Ma/ rangkaian lafadz yang dipalingkan akannya rangkaian lafadz menjadi suatu kalimat, sekalipun ada ia rangkaian lafadz itu jumlah. Bermula demikian itu seumpama: "bermula si Said itu telah berdiri lah bapaknya Zaid".

(Dan adakala) bahwa ada ia majaz (itu Sabit pada satu kalimat) Dan bermula dia kalimat itu satu perkataan yang tunggal, itu Isim ada ia kalimat atau itu fi'il atau itu huruf. (Dan adakala) bahwa ada ia majaz (itu Sabit pada kalimat murakkab/ yang disusunkan) Bermaksud ia pengarang akan murakkab yang isnadi.






Selanjutnya>>
Pasti terjemahan ini masih banyak kurangnya, oleh karena itu kritik dan sarannya kami tunggu ikhwan sekalian. Terimakasih.

Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Hasyiyah As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah (Bag.1)

Terjemahan syarh Tuhfatul Ikhwan | Hasyiyah As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan | Makna Pesantren Lengkap | Khutbah dan Muqaddimah
Hasyiyah Shawi 'ala Syarh Tuhfatul Ikhwan
Fi Ilmi al-Bayan
بسم ﷲ الرّحمٰن الرّحيم
"Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang aku mulai akan kitab ini".
Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Syarh As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah
Bermula segala puji itu Sabit milik Allah karena apa saja yang telah memberi nikmat Ia Allah dari pada penjelasan dan memberi Ilham Ia Allah dari pada penguraian. 
Dan bermula rahmat dan sejahtera itu Tsabit di atas penghulu sekalian manusia. Dan rahmat sejahtera pula itu Sabit di atas keluarganya Nabi dan sahabat-sahabatnya Nabi (yaitu) para imam-imam yang seperti bendera.

Dan sesudahnya Basmalah, Hamdalah, shalawat dan salam, niscaya maka bermula ini penjelasan itu syarahan yang halus di atas Risalah yang aku jadikan akannya risalah pada menjelaskan majaz dan tasybih dan kinayah dengan memperjelas maknanya tiap-tiap dan mengupas semua kalimatnya tiap-tiap.

Maka aku berkata, dan Sabit hanya dengan Allah itu Taufiq, hal keadaan aku itu yang mengharap dari pada-Nya Allah Ta'ala akan bahwa memberi tuntunan Ia Allah dengan kita akan yang paling bermanfaat dari pada jalan;

("Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, bermula segala puji itu Sabit milik Allah") memulai ia pengarang dengan keduanya Hamdalah dan Basmalah akan ini Risalah karena mengikuti dengan kitab yang mulia, dan karena beramal dengan 2 hadits Basmalah dan Hamdalah yang sudah maklum keduanya. Dan karena demikian alasan meninggalkan ia pengarang akan huruf peng-'athaf, karena memberitahu di atas bahwa sungguh tiap-tiap dari pada keduanya Basmalah dan Hamdalah itu yang diqasadkan dengan permulaan.


Terjemahan Tuhfatul Ikhwan Fi Syarh As-Shawi fi Ilmi Al-Bayan - Makna Pesantren Lengkap || Khutbah dan Muqaddimah
(Dan bermula rahmat dan sejahtera itu Sabit di atas Rasulullah). Bermula makna itu: dan aku menuntut dari pada Allah akan bahwa memberi Rahmat Ia Allah dan memberi kesejahteraan Ia Allah di atas utusan-Nya Allah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam . 

Dan Bermula "shalah" pada bahasa itu doa dengan kebaikan, maka apabila disandarkan akannya "shalah" kepada Allah ta'aala, niscaya adalah maknanya shalah itu menyempurnakan nikmat dan besar kedudukan. Dan karena ini makna, terkhusus dengannya shalah oleh para nabi dan Malaikat. Maka tidak dituntutkan akannya shalah bagi selain mereka nabi dan Malaikat, kecuali karena mengikut. Dan bermula kata "as-salamu" itu penghormatan.
(Dan bermula ini) artinya isi karangan yang hadir dalam pikiran, artinya akal, mempertempatkan ia pengarang akannya isi karangan pada tempat sesuatu yang dapat diIndrakan, dengan segi sama-sama pasti. Maka mengisyarat ia pengarang kepadanya isi karangan dengan perkataannya pengarang "hadzihi". 

(itu risalah yang halus) artinya yang kecil sekali, (pada menjelaskan majaz) hal keadaan mutlak (dan) pada menjelaskan (tasybih dan) pada menjelaskan (kinayah di atas jalan singkat) artinya di atas jalan singkat. Dan bermula dia "ikhtishar" itu mengurangi lafadz beserta banyak maknanya.


Dan di atas Jalan meringkas di atas sebagian pembagian-pembagian dan di atas pendapat suatu kaum, Karena untuk mendekatkan pemahaman bagi pemula. (Aku namai akannya syarahan akan "Tuhfah") artinya hadiah yang dipersiapkan (bagi saudara-saudara) bermula dia kata "Ikhwan" itu jamak "akhun". 

Dan dijamakkan akan kata "akhun" pula di atas kata "Ikhwah", kecuali bahwa sesungguhnya kata "Ikhwan" itu mencakupi ia kata "ikhwan" akan makna "ikhwan" pada jamak "akhun" dengan makna sahabat, dan mencakupi akan makna "ikhwah" pada jamak kata "akhun" dari pada keturunan. 

(semoga melipatgandakan) artinya memperbanyak (oleh Allah bagiku dan bagi mereka sekalian saudara) akan balasan pahala. Bermula dia kata "ujur" itu jamak "ajrun". Dan bermula dia "ajrun" Itu kadar dari pada balasan pada bandingan amal perbuatan, (dan akan memberi kebaikan). bermula dia kata "Ihsan" itu 'athaf kalimat yang umum di atas kalimat yang khusus.

Dan Tsabit padanya kata "lipat ganda..." itu mengisyarah kepada bahwa sungguh hamba itu tidak berhak ia Hamba di atas Allah Ta'ala akan sesuatu apapun pada membandingkan amalnya hamba, berdasarkan di atas bahwa sesungguhnya hamba itu tiada jenis perbuatan apapun baginya Hamba pada hakikat. ("Dan bermula Allah itu yang menciptakan Ia Allah akan kalian dan akan apa saja yang kalian perbuat), sekalipun mengucap salam ia seseorang, tidak dihitungkan di atas-Nya Allah ta'ala dari padanya seseorang akan satu manfaat pun. Maha Tinggilah Allah dari pada demikian mengambil manfaat, akan sebagai ketinggian lagi Yang Maha Besar. Maka Bagaimana sah lah pendapat dengan wajib berbuat baik yang sabit dari padanya berbuat baik itu balasan pahala ?.

Selanjutnya>>
Terimakasih sahabat sekalian. Mohon Kritik dan sarannya ya. Salam santri Indonesia 😎

Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab Musytarikah jad wal ikhwah dan Akdariyah

Matan al Rohbiyah Terjemahan Matan Al-Rahbiyah | Makna pesantren - Sambungan Bab Hijab, Musytarikah, jad wal ikhwah dan Akdariyah ...